Lampu Nabawi Kuningan

Sejarah Menarik Desa Sentra Kerajinan Tembaga Tumang Boyolali

kerajinan tembaga kuningan

Sejarah Menarik Desa Sentra Kerajinan Tembaga Tumang Boyolali

Sentra kerajinan tembaga yang paling terkenal di Indonesia adalah Desa Tumang, Cepogo, Boyolali Jawa Tengah. Disebut sentra kerajinan oleh karena penduduk setempat yang sebagiannya merupakan pengrajin kerajinan tembaga. Jika mengunjungi desa ini, pengunjung akan melihat berbagai rumah penduduk yang dijadikan sebagai showroom berbagai produk dari tembaga.

Berbagai produk tembaga yang dijajakan dan paling laku saat ini berkisar produk seperti hiasan dinding, lampu, kubah masjid, monumen dan barang lainnya yang sejenis. Meskipun begitu, saat awal-awal penduduk setempat memiliki kemampuan mengolah tembaga, produk-produk yang dikerjakan berkisar peralatan rumah tangga seperti peralatan dapur.

Menarik untuk mengetahui bagaimana desa yang satu ini bisa menjadi sentra pengrajin kerajinan tembaga. Bahkan tidak tanggung-tanggung, sejarah sentra kerajinan Tembaga desa Tumang ini berawal dari masa lampau sebelum ada berbagai peralatan modern saat ini.

 

Tambang Tembaga di Indonesia

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Desa Tumang bukanlah tempat dimana bahan tembaga berasal. Desa ini hanya menjadi sentra kerajinan tembaga dimana penduduk setempat memiliki keahlian secara turun temurun untuk mengolah bahan tembaga menjadi berbagai produk kerajinan. Sedangkan asal bahan tembaganya berasal dari berbagai daerah penghasil tembaga di Indonesia.

Kerajinan makara tembaga

Sentra Kerajinan Tembaga Tumang

Keberadaan Desa Tumang sebagai sentra kerajinan tembaga, tidak lepas dari sosok Pangeran Rogosasi yang merupakan salah satu anak dari Raja Mataram Kuno. Menurut cerita daerah setempat, Pangeran Rogosasi diasingkan ke lereng Gunung Merapi karena memiliki cacat tubuh dengan kondisi wajah yang buruk. Pangeran Rogosasi dititipkan dan dirawat Kyai Wonosegoro hingga dewasa dan dapat hidup mandiri.

Setelah Pangeran Rogosasi mampu mandiri, kemudian beliau merintis dan membangun sebuah wilayah yang diberi nama Desa Tumang. Untuk mengembangkan wilayahnya, ia dibantu oleh empat abdi keraton untuk menjadi “guru” bagi warga desa. Masing-masing abdi tersebut memiliki keahlian berbeda. Ada yang pandai membuat keris sekaligus kerangkanya, ahli membuat pakaian dari bahan perak, ahli dalam menjahit, dan ahli dalam membuat peralatan dapur dari bahan tembaga.

Dari keempat keahlian yang diajarkan para abdi dalem keraton pada warga Tumang tersebut, hingga kini masih tetap lestari. Di Desa Tumang sendiri, selain terkenal dengan kerajinan tembaga dan kuningan, disini juga masih ada beberapa warga yang menekuni membuat warangka keris, kerajinan perak, dan bekerja di produksi garmen.

Lampu Nabawi Kuningan

Itu dia sedikit petikan sejarah tentang asal usul Desa Tumang yang penduduknya memiliki keahlian sebagai pengrajin tembaga. Bagi Anda yang ingin melihat berbagai produknya, kunjungi sentra kerajinan tembaga dan kuningan ini atau bisa melihatnya di website Yuda Art Design. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *